InstaForex

Minggu, 11 Desember 2011

Selamatkan lingkungan, jangan buang sisa makanan


Kadang kita mau jadi idealis besar-besaran dan ingin menyelamatkan dunia dengan protes soal PLTN, kebakaran/pembalakan hutan, pengerukan pasir dan lain-lain. Padahal menyelamatkan lingkungan itu seperti yang saya berulang-kali tulis dapat dimulai dari hal-hal yang paling kecil dan sering kita abaikan. Salah satunya adalah soal menyisakan makanan kita.

Banyak kan orang asal ambil makanan, akhirnya gak habis. Apalagi kalau lagi makan buffett. Udah kayak gak makan seminggu. Akhirnya gak habis dan terbuang. Kalau sudah ambil nasi kebanyakan biasa lalu bilang, “makan nasi mah dirumah, habisin lauknya aja.” Kebanyakan tidak terpikir konsekuensi dari membuang makanan tersebut.

Saya juga lebih setuju dengan budget airlines yang tidak memberikan makanan, kecuali anda membeli karena memang banyak sekali orang yang makan hanya secuil, asal makan supaya tidak merasa rugi sudah bayar tiket, lalu tidak dihabiskan.

Pembuatan makanan itu sendiri membutuhkan banyak sekali proses, ongkos dan energi. Proses itu dimulai dari menanam bahan baku seperti beras, jagung, gandum, kedelai, sayur mayur serta bahan untuk bumbu seperti jahe, kunyit, bawang, dan lain lain. Pertanian juga membutuhkan banyak energi mulai dari air dan pupuk yang dipakai dan pembuatan pupuk itu sendiri yang lalu membutuhkan bahan bakar minyak dan gas alam.



Setelah dipanen, maka transportasi pun dimulai. Kalau kita makan makanan import, maka transportasi pun bertambah mulai dari truk, kapal laut hingga pesawat terbang untuk bahan-bahan tertentu. Setelah berpindah tangan begitu banyak dan memerlukan hal-hal seperti plastik pembungkus, kardus dan lainnya, maka mulai dijajakan di pasar dan supermarket.
Sesudah kita beli, kita masak dengan menggunakan elpiji atau listrik serta air dimana semua itu pun membutuhkan waktu dan energi. Kalau sekarang setelah disajikan di meja makanan itu tidak kita habiskan, maka banyak sekali energi yang terbuang untuk semua proses itu.
Produksi serta siklus makanan membutuhkan banyak sekali energi dan kita harus bisa menghemat semua itu. Dengan bertambahnya populasi kita, terutama di Indonesia, maka kita bisa kekurangan pangan karena itu kita harus bisa menghemat penggunaan makanan kita.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk membantu siklus karbon agar tidak terbuang adalah:
  1. Jangan sisakan makanan, ambil makanan secukupnya. Jangan lapar mata.
  2. Buatlah kompos dari makanan sisa untuk kebun anda.
  3. Belilah sayur-sayuran lokal dan belilah secukupnya.
  4. Coba tanam sendiri beberapa sayuran dan bumbu dapur.
  5. Kalau bisa makan sayuran organik yang tidak menggunakan bahan kimia dan pestisida.

Tidak ada komentar:

InstaForex
AksenClix BBcode:

Click Get Money

Bisnis 100% Tanpa Modal